Garut – Warga Kabupaten Garut, Jawa Barat mengeluhkan sulitnya untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
Padahal, mereka sangat membutuhkan vaksin tersebut untuk beberapa persyaratan, termasuk mencari pekerjaan.
Keluhan sulitnya mendapatkan vaksin Covid-19 di Garut, di antaranya disampaikan Andre (23), warga Kecamatan Tarogong Kidul.
Dia bahkan mengaku sudah mencari ke sana-ke mari, tetapi tetap tak bisa mendapatkannya.
“Saya mau divaksin Covid-19 dosis 3 atau booster tapi ternyata sangat sulit mendapatkannya,” ujar Andre.
“Padahal saat ini saya benar-benar sangat membutuhkannya sebagai pelengkap persyaratan mencari kerja,” ucapnya menambahkan.
Gagal mendapatkan dosis vaksin di daerahnya, Andre pun mengaku kemudian mencoba mencari di daerah lainnya.
Bahkan, dia sampai datang ke beberapa Puskesmas yang ada di kecamatan lain dengan harapan bisa mendapatkannya.
Sayangnya, lagi-lagi Andre harus menelan kekecewaan karena di setiap Puskesmas yang didatanginya, petugas mengatakan kalau dosis vaksin Covid-19 sedang kosong.
Akhirnya dia pun harus kehilangan kesempatan untuk melamar pekerjaan karena persyaratan berupa bukti sudah menjalani vaksinasi booster yang belum ada.
Keluhan serupa disampaikan warga Garut lainnya bernama Deri (27).
Warga Kecamatan Cisompet ini juga sudah mencoba mendatangi sejumlah Puskesmas agar bisa menjalani vaksinasi Covid-19, tetapi hasilnya tetap nihil.
“Saya mendapatkan tawaran kerja dan saya harus memasukan dulu surat lamaran. Salah satu persyaratan yang harus dilampirkan adalah bukti sudah menjalani vaksinasi booster dan sayangnya saya belum memilikinya sehingga saya belum bisa memasukan surat lamaran,” tutur Deri.
Sama halnya dengan Andre, Deri juga berharap pemerintah bisa menyediakan dosis vaksin Covid-19.
Jika kekosongan dosis vaksin Covid-19 terjadi dalam jangka waktu lama, maka hal ini tentu akan sangat merepotkan warga mengingat vaksinasi menjadi persyaratan untuk beberapa keperluan.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, Nurdin Yana membenarkan kalau saat ini stok dosis vaksin Covid-19 sedang kosong.
Dia menuturkan bahwa sudah beberapa Minggu Pemkab Garut tidak lagi mendapatkan kiriman dari pemerintah pusat.
Menurut Nurdin Yana, beberapa waktu lalu di Garut sebenarnya masih ada stok dosis vaksin Covid-19.
Akan tetapi, karena dosis vaksin tersebut menjelang kedaluwarsa, maka belum lama ini terpaksa dikembalikan ke pemerintah pusat.
Tidak hanya itu, Nurdin Yana juga mengungkapkan bahwa kemungkinan mulai saat ini setiap warga yang mau mendapatkan vaksinasi Coviv-19 tak bisa lagi mendapatkannya secara gratis.
Dengan kata lain, warga yang ingin divaksinasi Covid-19 harus membayar dengan besaran sekitar Rp150.000 per satu dosisnya.
“Informasi yang kami dengar, ke depannya ada kebijakan untuk warga yang mau divaksin Covid-19 harus membayar sekitar Rp150 ribu,” kata Nurdin Yana,.
“Namun ini baru wacana, belum ada kepastian apakah benar akan diberlakukan seperti itu atau tidak,” tuturnya menambahkan.
Sementara terkait adanya ribuan dosis vaksin Covid-19 yang terpaksa dikembalikan ke pusat karena kedaluwarsa, Nurdin Yana menyampaikan hal itu bukan karena lama tersimpan di Garut.
Akan tetapi, kemungkinan pengiriman dari pusat akan terlambat, sehingga saat sampai di Garut kondisinya sudah kadaluarsa.***
Sumber: Pikiran Rakyat