Situs Pasir Lulumpang di Kabupaten Garut merupakan bukti peninggalan manusia di zaman prasejarah. Batu andesit berukuran besar dengan lubang di tengahnya serta struktur tanah punden berundak menjadi ciri khas dari situs ini.
detikJabar berbincang dengan Warjita, salah seorang budayawan senior asal Kabupaten Garut, Kamis (18/8/2022). Beliau bercerita mengenai awal-mula ditemukannya Situs Pasir Lulumpang.
“Gini, dulu ketika itu, saya baru diangkat jadi PNS di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Garut tahun 1999. Tak lama setelah itu, ada warga yang melapor terkait penemuan itu, soal batu lumpang,” kata Warjita.
Warjita mengatakan, saat itu warga melaporkan adanya penemuan batu berukuran besar, yang disebut warga saat itu dengan sebutan batu jubleg. Ada sekitar 7 batu yang ditemukan warga saat itu.
“Kita kemudian melaporkannya ke Balai Arkeologi, ke Bandung,” katanya.
Setahun berselang, tepatnya pada tahun 1993, tim peneliti dari Balai Arkeologi Jawa Barat kemudian turun tangan ke lokasi untuk melakukan penelitian. Di sana, kata Warjita yang ikut turun ke lapangan saat itu, tim menemukan sejumlah temuan.
Di antaranya adalah struktur tanah yang berbentuk punden berundak. Selain itu ada juga beberapa barang yang ditemukan seperti batu andesit berlubang yang disebut batu lumpang, gerabah, hingga tembikar.
“Jadi bukan hanya batu lumpang saja yang ditemukan, tapi ada juga yang lain. Itu sebagian ada yang dibawa ke Balai Arkeolog,” ungkap Warjita.
Situs Pasir Lulumpang ini diyakini Warjita sebagai peninggalan manusia purba prasejarah, tepatnya pada zaman Megalitikum. Keyakinan tersebut didasari dari struktur tanah berbentuk punden berundak ciri khas peninggalan Megalitikum yang ditemukan di lokasi tersebut.
“Itu kan biasanya megalitikum seperti itu, tempat pemujaan prasejarah. Jadi kan artinya di situ ada kehidupan manusia prasejarah. Apalagi ada sumber air di dekat situ,” pungkas Warjita.
Beberapa tahun lalu, pihak Balai Arkeologi Jawa Barat melalui Peneliti Utamanya Lutfi Yondri juga mengkonfirmasi kebenaran dari adanya peninggalan manusia purba zaman prasejarah tersebut.
Namun, setelah diteliti, peninggalan tersebut diyakini bukan berasal dari zaman Megalitik, melainkan zaman Paleometalik.
Baca artikel detikjabar, “Cerita Penemuan Pasir Lulumpang, Tempat Pemujaan Prasejarah di Garut” selengkapnya https://www.detik.com/jabar/budaya/d-6244897/cerita-penemuan-pasir-lulumpang-tempat-pemujaan-prasejarah-di-garut.