Menengok Keberadaan Pendopo Garut yang Penuh Sejarah

oleh

Garut – Pendopo Garut, yang berada di Jalan Kiansantang, Kecamatan Garut Kota merupakan salah satu bangunan bersejarah. Bangunan tersebut sudah eksis sejak 200 tahun yang lalu.

Pendopo merupakan bangunan, yang menyerupai aula di gedung-gedung biasa. Tapi, maknanya lebih dari itu. Pendopo merupakan bangunan bersejarah yang sangat dijaga oleh pemerintah dan masyarakat Garut.

Eksistensi Pendopo Garut, sudah terjadi sejak zaman dahulu. Lebih dari 200 tahun, tepatnya sejak awal tahun 1800-an. Hal tersebut, tak lepas dari sejarah terciptanya Kabupaten Garut.

Menurut Warjita, sejarawan lokal asal Garut, Pendopo sudah ada, bahkan sebelum Kabupaten Garut ada. Tepatnya, sejak pertama kali Kabupaten Limbangan dibentuk kembali pada tahun 1813.

Saat itu, Raffles sebagai pucuk pimpinan Belanda di Indonesia, memutuskan untuk membentuk kembali Kabupaten Limbangan, usai dibubarkan tahun 1811 oleh Daendels dengan alasan produksi kopi yang menurun drastis.

Namun, saat itu, Raffles memutuskan untuk memindahkan ibu kota Limbangan, dari kawasan yang dikenal sebagai Kecamatan Balubur Limbangan saat ini menuju ke kawasan Suci.

Kala itu, tim yang dikerahkan kemudian mencari letak terbaik bakal calon ibu kota Limbangan. Lantaran Suci dianggap kurang representatif, kemudian para ahli memutuskan untuk menetapkan ibu kota Limbangan di kawasan yang dikenal sebagai Kecamatan Garut Kota saat ini.

“Kemudian, pada 15 September 1813, dimulailah pembangunan ibu kota. Mulai dari mendirikan masjid, babancong, hingga pendopo,” kata Warjita kepada detikJabar belum lama ini.

Pembangunan pendopo, kala itu beriringan dengan ditandainya titik nol kilometer Garut, yang tak jauh dari Pendopo. Letak Pendopo juga, berdekatan dengan rumah dinas Bupati Garut, Masjid Agung, penjara, dan lapangan terbuka.

Sebab itu, alasan kenapa Pendopo sebenarnya sudah eksis, bahkan sebelum Garut ada. Hal tersebut, karena perubahan nama Limbangan menjadi Garut, baru terjadi pada tahun 1925, di masa kepemimpinan Soeria Kartalegawa.

“Peruntukannya, untuk tempat pertemuan, dan menyambut tamu yang datang menemui Bupati Garut,” ucap Warjita.

Pendopo sendiri, sangat bernilai sejarah. Sebab, tak hanya sarat akan makna, Pendopo juga dikabarkan pernah dikunjungi para pesohor negeri di masa lalu. Salah satunya, adalah Presiden RI Soekarno.

Momen itu, terjadi di sekitar tahun 1960-an. Saat itu, Soekarno yang datang untuk memberikan penghargaan kepada Garut, sebagai kota terbersih di Indonesia, dicatat pernah berpidato di Babancong. Sebuah bangunan berbentuk oktagon yang terletak persis di depan Pendopo Garut.

Soekarno saat itu sempat menyampaikan beberapa kalimat di hadapan masyarakat Garut. Selain itu, Soekarno juga menyerahkan secara langsung, simbol Garut sebagai kota terbersih.

Selain Soekarno, kata Warjita. Ada berbagai tokoh lain, yang pernah menginjakan kaki di Pendopo Garut. Di antaranya, adalah Putra Mahkota Kerajaan Austria Frans Ferdinand, serta Tsar Russia terakhir, Nicholas II.

Frans Ferdinand dan Nicholas II sendiri, diketahui melancong di akhir tahun 1800-an, untuk berwisata, dan berburu di Gunung Cikuray, Garut.

“Mereka pernah menginap di rumah dinas bupati (pamengkang) tahun 1891 dan 1893. Zaman Bupati Garut Wiratanudatar VIII,” pungkas Warjita.

Saat ini Pendopo masih lestari dan dijaga. Beberapa waktu lalu, Pendopo direnovasi dan belum lama ini rampung pengerjaannya. Pendopo kini, umumnya dipakai kegiatan pemerintah. Namun, tak jarang masyarakat yang ikut numpang menggelar acara.

 

Sumber: Detik.com