Garut – Ada banyak daerah penghasil pemain sepak bola andal di tanah air. Mulai dari Papua, hingga Tulehu di Maluku. Ada satu daerah lagi yang kerap luput dari perhatian. Sarang pesepakbola hebat itu, bernama Cikajang.
Cikajang adalah satu dari 42 kecamatan yang ada di Kabupaten Garut. Lokasinya, terletak di bagian selatan kota berjuluk Swiss van Java. Di sana lah, bakat-bakat pesepakbola lahir dan dibesarkan.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Garut mencatat, di tahun 2020, Kecamatan Cikajang memiliki penduduk sebanyak 90.173. Didominasi lelaki yang berjumlah 45.300 dan perempuan sebanyak 44.873 orang.
Cikajang berada di dataran tinggi, ada yang mencapai 1.246 meter di atas permukaan laut (MDPL). Sebab itu, kecamatan yang membentang seluas 12 ribu hektare ini, merupakan salah satu daerah dengan suhu lebih dingin ketimbang kecamatan lainnya di Kabupaten Garut.
Tanah Cikajang juga terkenal akan kesuburannya. Kebun teh menghiasi perjalanan detikers jika berkunjung ke daerah ini. Makanya, mayoritas warga di Cikajang menggeluti usaha tani dan peternakan. Ada banyak hal yang dikenal akan kualitasnya yang dihasilkan dari Cikajang. Pertama adalah susu sapi segar, kemudian produk pertanian macam teh, kentang dan cabai.
Di tengah kekayaan alam yang dianugerahkan Tuhan kepada masyarakat Cikajang, ada satu hal lagi yang sangat mereka jaga dan syukuri bahkan hingga hari ini. Hal tersebut, adalah banyaknya pesepakbola yang lahir di sana.
Bobotoh, pendukung kesebelasan Persib Bandung pasti mengenal nama-nama macam Adeng Hudaya, Uut Kuswendi hingga Zaenal Arief. Mereka menjadi andalan bagi Persib Bandung. Satu dari gemerlapnya sinar bintang skuad Pangeran Biru di generasi mereka masing-masing.
Tapi yang pasti, mereka tak berasal dari Bandung. Melainkan Garut yang bukan sembarang Garut. Para gladiator lapangan hijau itu, lahir dari satu daerah yang sama, yaitu Kecamatan Cikajang.
Ketiga nama tersebut, hanyalah segelintir pesepakbola asal Cikajang, yang menjadi bintang dan legenda di klubnya. Yang lainnya, banyak sekali. Ada Giman Nurjaman, yang menjadi legenda klub berjuluk Pendekar Cisadane, Persita Tangerang.
Nova Zaenal, legenda Persikota Tangerang dan Persis Solo, sekaligus orang Garut pertama yang menjadi kapten klub asal Yogyakarta, PSIM. Hingga Johan Juansyah, eks pemain Persijap Jepara, yang menjadi bagian dari skuad Timnas Indonesia zaman Irfan Bachdim, Okto Maniani dan Egi Melgiansyah cs tahun 2010.
Maka tak berlebihan rasanya, jika Cikajang disebut salah satu daerah penghasil pesepakbola unggul di tanah air. Sebab, buktinya, pemain asal Cikajang tak hanya bisa berkontribusi di level klub, tapi sampai ke tim nasional.
Dalam sebuah sesi wawancara bersama detikJabar, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengatakan. Dengan segudang talenta berbakatnya, Cikajang merepresentasikan Garut dalam dunia sepak bola. Meskipun, banyak juga pemain asal kecamatan lainnya di Garut yang menjadi pesepakbola profesional.
“Sepak bola di Garut identik dengan Cikajang. Karena faktanya, banyak sekali pemain sepak bola hebat yang lahir di sana. Meskipun, banyak juga dari daerah lain, tapi yang paling dikenal adalah Cikajang,” ungkap Helmi.
Oleh karena itu, bagi warga Garut, julukan Home Of Football lebih cocok disematkan kepada Cikajang. Bukan Sheffield di Inggris, dengan klub sepak bola mereka, Sheffield FC yang mengklaim diri sebagai klub sepak bola tertua di dunia.
Sumber: Detik.com